Tugas
VII
Manusia
dan Tanggung Jawab
Pengertian
Tanggung Jawab
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
Sehingga bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung, memikul, menanggung
segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya.
Seseorang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab
itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa
setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Dengan demikian tanggung jawab
itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari
sisi kepentinganpihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke
dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau
bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji,
tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi
sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan
pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban
atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak
lain. Dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia,
antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara
dengan baik.
Tanggung jawab adalah
ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia
menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan
kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Makna Tanggung Jawab
Makna
dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam
artian disini bahwa ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas atau
tanggung jawab, orang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan
menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban
tersebut yang telah diberikan kepadanya.
Jenis-jenis Tanggung Jawab
1)
Tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia diciptakan
oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya
mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut
atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya
dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan
hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain
adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat
melangsungkan hidupnya.
2)
Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang
lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga.
Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung
jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja
membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
3)
Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya
manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di
sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam
masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan
rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik,
apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat,
karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di
lingkungan masyarakat tersebut.
4)
Tanggung
jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi
bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma
atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan
kepada negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung
karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri
barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus
pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui
ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
5)
Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan
manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi
kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan
sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu
pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas
tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan
sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat
sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam
rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat
manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya
juga merupakan sebagian tanggung
jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
Referensi:
Artikel non-personal. (n.d). “Bab
8. Manusia dan Tanggung Jawab”, Elearning
Gunadarma. Diakses 12 Mei 2015.
Habib. (18 April 2011). “Manusia dan Tanggung Jawab”,
Abra139210's Blog. Diakses 12 Mei 2015.
Kusasti, Agung. (n.d). “Manusia dan Tanggung Jawab”,
Academia.edu. Diakses 12 Mei 2015.
Setiawan, Ebta. (n.d). “Tanggung Jawab”, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses 12 Mei 2015.
Setiawan, Ebta. (n.d). “Tanggung Jawab”, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses 12 Mei 2015.
artikel nya mantab (y)
ReplyDeletekunbal + follback bang-gas.blogspot.com
Ok, Thx (y)
Delete